Rabu, 21 Maret 2012

Bosowa to Build 300 MW Coal-Fired Power Plants in Sulawesi

Jakarta - Bosowa Energi, unit energi konglomerat terdiversifikasi, Bosowa Grup, akan membangun pembangkit-pembangkit listrik dengan kapasitas pembangkit total 300 megawatt (MW). Tanaman baru akan dibangun setelah kesuksesan perusahaan dalam membangun batu bara pembangkit listrik di Jeneponto bupati, Sulawesi Selatan, yang akan memasok PLN dengan total 200 MW aliran listrik tahun ini.

Rencana itu diungkapkan oleh Erwin Aksa, Presiden Direktur Bosowa Energi, setelah menghadiri "Boiler Tekan Tombol" upacara di salah satu pabrik perusahaan di Jeneponto, Minggu (18/03/2012).
"Tahun ini kami akan mulai membangun pabrik baru dengan kapasitas [total] dari 300 MW. Perlu $ 330.000.000 senilai investasi, dimana 60 persen dari pembiayaan akan berasal dari fasilitas pinjaman dari Bank Konstruksi China, sedangkan sisanya akan berasal dari bank lokal, "kata Erwin yang juga Chief Executive Officer di Bosowa Group.
 
Bosowa Energi baru saja menyelesaikan sebuah proyek untuk membangun dua pembangkit listrik, yang masing-masing menghasilkan 125 MW tenaga dalam 80 hektar lahan. Biaya untuk membangun dua pabrik adalah $ 250 juta.
Dalam proyek ini, Bosowa dibantu oleh perusahaan konstruksi China, Cina Chengda Engineering. Pembangunan proyek hanya membutuhkan waktu 19 ngengat, lebih cepat dari estimasi awal penyelesaian 33 bulan.
Tanaman ini dibangun dekat sebuah teluk yang masuk langsung ke laut Sulawesi, menyediakan akses mudah untuk pengiriman batubara, yang diangkut melalui laut. Setiap tahun, dua tanaman mengkonsumsi 1,2 juta ton batubara.

Erwin diharapkan pada April tahun ini, perusahaan listrik negara, PT Perusahaan Listrik Negara, telah menyelesaikan infrastruktur pembangunan yang memungkinkan PLN untuk menerima aliran listrik dari pembangkit Bosowa Jeneponto. PLN akan membeli listrik dari Bosowa dengan harga 5,5 sen dolar AS per kiloWattHour (kWh).

"Jika telah terhubung, PLN bisa menghemat sampai Rp 4 triliun per tahun karena akan tidak lagi mengandalkan diesel berbahan bakar pembangkit listrik dan krisis listrik di Sulawesi tidak akan pernah terjadi lagi," kata Erwin, mantan ketua Bahasa Indonesia Asosiasi Pengusaha Muda (Hipmi).

Tidak ada komentar: